Jangkrik merupakan binatang malam, yang umumnya hidup di
daerah persawahan, perkebunan, dan di tempat – tempat terlindung lainya, seperti di bebatuan ataupun
dibawah daun- daun kering. Jangkrik termasuk jenis binatang serangga, ciri kas
yang terdapat pada jangkrik adalah memiliki dua antenna ( sungut ) di kepalanya
yang berfungsi sebagai indra penciuman. Selain
itu jangkrik juga memiliki tiga buah mata, Dua mata yang besar disebut mata
majemuk, sedangkan satu mata lain lebih kecil dan berfungsi untuk mengetahui
cahaya. Makan utama jangkrik adalah dedaunan, umbi – umbian, dan sayur –
sayuran yang tumbuh disawah, di semak – semak, atau di hutan – hutan yang
merupakan habitatnya untuk berkembang biak.
Jangkrik mengalami metamorfosis tidak sempurna, dalam masa
hidupnya sejak menetas hingga tumbuh dewasa, jangkrik mengalami pergantian
kulit selama 7 – 8 kali. Jangkrik akan mati setelah meninggalkan telur yang
jumlahnya cukup banyak sebagai pengganti generasi berikutnya. Siklus hidup jangkrik sebagai berikut :
* Jangkrik bertelur 1 - 5 Hari
* Telur jangkrik menetas 14 - 15 Hari
* Anakan jangkrik 1 - 20
Hari
* Jangkrik Muda 21 - 40 Hari
* Jangkrik Dewasa 41 - 60 Hari
* Jangkrik Dewasa Birahi 61 - 80 Hari
* Jangkrik Bertelur 81 - 83 Hari
Dikota – kota besar, jangkrik makin sulit untuk dicari
karena habitat mereka terdesak oleh modernisasi kehidupan kota, pembuatan
perumahan di daerah persawahan dan perkebunan. Mengakibatkan habitat jangkrik
menurun, dengan meningkatnya kebutuhan makanan alami bagi burung berkicau, maka
usaha ternak jangkrik perlu dikembangkan.
Selain untuk usaha yang dapat menguntungkan, ternak jangkrik juga dapat melestarikan lingkungan hidup, dan
memenuhi kebutuhan makanan hayati bagi aneka macam ungags, terutama burung
ocehan.
Jangkrik banyak dicari oleh para penggemar burung ocehan
karena memiliki kadar protein tinggi dan kandungan lemak yang rendah. Beberapa ahli burung berpendapat, bahwa jangkrik dapat meningkatkan mutu dan
kualitas kicauan burung, sehingga bunyinya menjadi lebih nyaring dan
merdu.
merdu.